WASPADA VIRUS COVID-19,
PAHAMI PERBEDAANNYA
DENGAN GEJALA FLU BIASA
Jumlah penderita virus Covid-19 terus meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyebaran yang cepat
dan gejalanya yang mirip dengan flu biasa, bikin banyak orang mulai was-was dengan
kondisi kesehatannya.
Jangan panik, apalagi sampai berbondong-bondong memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Sebaiknya,
patuhi himbauan untuk tinggal di rumah dan pahami perbedaan gejala penyakit Covid-19 dan gejala flu biasa.
Perbedaan Gejala Covid-19 dan Flu Biasa
Serupa tapi tak sama, gejala Covid-19 memang sekilas mirip dengan sakit flu
biasa. Perbedaannya ada pada masa inkubasi flu yang lebih cepat dan memuncak pada 2-3 hari. Sedangkan gejala
Covid-19 akan berkembang antara 1-14 hari dan bervariasi pada setiap orang mulai dari yang ringan hingga
berat.
Selain masa inkubasi, ada perbedaan yang cukup mencolok antara gejala Covid-19 dan flu. Menurut Centers for
Disease Control and Prevention, ada beberapa gejala khas flu yaitu hidung
tersumbat, sakit tenggorokan, batuk kering atau
berdahak, hingga demam.
dapat sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari, selama cukup banyak istirahat di rumah, menjaga pola
makan yang bergizi dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi. Selain itu, meminum obat flu sesuai dosis
yang direkomendasikan pun dapat dijadikan cara mengatasi hidung tersumbat dan
membantu meredakan gejala flu lainnya seperti demam, pilek, maupun sakit kepala.
Dibandingkan dengan flu biasa, gejala Covid-19 punya 3 gejala umum seperti yang dilansir oleh WHO:
-
-
Demam yang berkisar 38 derajat Celcius atau lebih sebagai upaya tubuh memerangi infeksi virus
-
-
Kelelahan hingga merasa sesak nafas akibat virus yang menyerang sistem pernapasan bawah
-
-
Batuk kering yang terus-menerus dan tidak membaik sebagai refleks alami untuk membersihkan tenggorokan
dan paru-paru.
Selain itu, ENT UK dan American Academy of Otolaryngology, Head, dan Neck Surgery melaporkan adanya gejala
kehilangan kemampuan indra perasa atau bau pada penderita Covid-19. Gangguan kesehatan ini bahkan
disebut-sebut sebagai satu-satunya gejala khusus orang yang tertular Covid-19.
Saatnya Waspada Jaga Kesehatan
Walau sebagian besar kasus Corona tergolong ringan dan dapat disembuhkan, jangan menganggapnya remeh.
Saatnya lebih aware dengan kesehatan diri sendiri dengan mendapatkan informasi yang tepat.
Penyebab flu dan Covid-19 sama-sama berasal dari virus yang menular lewat droplet
(percikan ludah), yang tersebar saat penderitanya bersin maupun batuk. Untungnya, cara penyebaran ini dapat
ditekan dengan melakukan kebiasaan baik, dimulai dari sendiri.
Mulai dengan rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun minimal 20 detik, gunakan masker saat
beraktivitas di luar rumah, miliki pola makan yang sehat untuk menunjang daya tahan tubuh dan hindari stres.
Selain itu jaga kontak dengan orang-orang di sekitarmu minimal 1 meter, terutama yang sedang batuk atau
demam.
Kalau yang dirasakan adalah flu dan pilek yang terasa
berat, diiringi demam, pusing dan bersin-bersin, segera minum Neozep Forte yang
dengan cepat meredakan flu. Kandungan Fenilpropanolamin HCl efektif mengatasi hidung
tersumbat, sedangkan Paracetamol mampu menurunkan demam.
Dilengkapi juga dengan Salicylamide yang merupakan turunan dari asam salisilat yang bekerja sinergis dengan
Paracetamol untuk meredakan nyeri. Selain itu, kandungan Chlorpheniramine maleate yang berfungsi sebagai
antihistamin atau anti alergi membuat Neozep Forte dapat digunakan untuk mengatasi
pilek yang dipicu alergi dan sinus.
Jika mengalami gejala flu yang disertai demam tinggi dan tidak kunjung membaik selama satu minggu lebih,
segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Waspada harus, tapi hindari panik di tengah pandemi
Covid-19, dengan bekal informasi kesehatan yang tepat dan terpercaya.
Stay healthy and happy ya!